Beranda
Tentang YK-RASI
Kegiatan Mahakam
Kegiatan Pesisir
Ekowisata
Living
Lakes
Publikasi/Video
Berita...!!!
Direktur RASI
Budiono menang Whitley Award 2012
Sangkuliman
menjadi tujuan desa wisata untuk Pesut
Mahakam
RASI menangVan Bree VTS Award
dari almarhum Dr PJH Van Bree
Pengalaman relawan dari Jacquelin alias 'Joko' di desa Sangkuliman
Tur wisata Pesut
Mahakam
|
Survei Keanekaragaman Cetacean Sekitar Pulau Derawan dan Maratua
Setidaknya
15 spesies
Cetacean secara langsung diamati dan satu spesies
Dugong,
sementara
berdasarkan informasi yang dapat dipercaya paus sperm dan paus pembunuh
juga mengunjungi daerah
tersebut, sehingga jumlah spesies
Cetacean untuk daerah ini
menjadi 17 spesies. Sebuah spesies yang masih perlu klarifikasi lebih lanjut
adalah lumba-lumba
biasa bermulut sangat panjang, yaitu
Delphinus
capensis tropicalis (lihat gambar)
(Laporan
Teknis ....... pdf 534kb)
Antara
2013
Juni -
2014
Juni
sedang dilaksanakan suatu proyek baru di daerah ini dengan bantuan
penghargaan
VTS
Van Bree. Proyek ini
bertujuan untuk melindungi keragaman
Cetacea
dan
Dugong
yang
tinggi di Kawasan Konservasi Laut Berau di daerah
yang kurang sering
terjangkau
oleh patroli dan lebih rentan terhadap kegiatan penangkapan ikan ilegal
termasuk penangkapan ikan hiu
yang
memanfaatkan lumba-lumba
sebagai
umpan. Pembuangan
limbah yang tidak tepat dan by-catch membentuk ancaman lainnya. Sebuah
perlindungan yang lebih baik ditujukan dengan meningkatkan kesadaran
lokal, pembentukan pos pendidikan lingkungan, melakukan survei untuk
mendeteksi
keberadaan
spesies
musiman,
menyediakan dasar untuk pemantauan
lebih lanjut dengan
mengikut sertakan
nelayan, yang akan dilatih dalam
identifikasi
spesies dan
menandai GPS dan dapat memfasilitasi
sebuah ekowisata yang bertujuan menyaksikan lumba-lumba dialam bebas.
Keanekaragaman
Cetacean di Teluk Balikpapan
Survei
pengamatan mamalia laut dilaksanakan di Teluk Balikpapan di Kalimantan Timur
pada tahun 2008 dalam rangka untuk memperoleh informasi mengenai keragaman
cetacean, jumlah populasi, pola distribusi dan ancaman. Sebanyak 985 km garis-transek
telah
disurvei dalam
84,9 jam dan 16 hari selama tiga survei,
pada
bulan Mei, Juni dan November 2008. Survei dibandingkan dengan hasil dari dua
survei pada tahun 2000 dan
kedua, tahun 2001, yang dilakukan pada musim yang
sama untuk menilai perubahan dalam kelimpahan dan distribusi. Pada tahun
2011 sebuah survei dilakukan
5-hari , yang menekankan pentingnya konservasi
teluk atas Balikpapan.
Laporan teknis 2008.....pdf)
& (Laporan
teknis 2011...pdf
Tiga jenis, yaitu
lumba-lumba Irrawaddy (Orcaella brevirostris),
porpoise tanpa sirip punggung (Neophocaena phocaenoides),
dan lumba-lumba Indo-Pasifik (Tursiops aduncus)
serta duyung (Dugong
Dugon) ditemukan di daerah Teluk
Balikpapan.
Porpoise
tanpa sirip punggung dan lumba-lumba Indo-Pasifik
ditemukan dalam jumlah lebih sedikit dan hanya di luar teluk saja. sementara
duyung ditemukan dalam jumlah rendah di Teluk Balikpapan.
Lumba-lumba
Irrawaddy atau Pesut Laut adalah jenis yang paling sering ditemukan di dalam
teluk. mereka di tahun 2008 lebih sering ditemukan di bagian teluk hulu tapi
pada tahun 2000-2001 mereka juga sering ditemukan di daerah hilir dan luar
teluk. Pesut Laut yang dapat di-identifikasi secara individuel melalui
identifikasi bentuk sirip punggung, punya kesetiaan tinggi terhadap Teluk
balikpapan di semua musim.
Estimasi
terbaik dari
jumlah populasi pada tahun 2008 adalah antara 67 dan 140 individu
berdasarkan Burnham & Overton
penandaan-penangkapan
ulang-dan analisis kepadatan transek garis, masing-masing. Tidak ada
perubahan
signifikan dalam jumlah yang ditemukan antara tahun 2000, 2001 dan
2008. Menghilangnya lumba-lumba
Irrawaddy pada bagian hilir teluk
disegmen ini biasanya disebabkan oleh meningkatnya lalu lintas kapal dan
kegiatan industri, serta peningkatan
sedimentasi yang
berdampak pada perikanan di
daerah-daerah akibat konversi mangrove. Pelestarian mangrove dari segmen
hulu teluk, di atas Tanjung
Batu, dan pencegahan kegiatan industri termasuk pencegahan
rencana pembangunan jembatan,
di segmen ini, sangat penting untuk pelestarian lumba-lumba Irrawaddy dan
duyung
di teluk. Karena lumba-lumba hidup berdekatan
dengan populasi
manusia di teluk, peningkatan kesadaran masyarakat amatlah penting.
Berikut→
|